Kamis, 23 Februari 2012

MIsteri penampakan cahaya biru terungkap

Misteri Penampakkan Cahaya Biru Terungkap
Misteri penampakan cahaya biru yang misterius di Norwegia akhirnya terungkap. Cahaya biru dengan lingkaran atau spiral putih yang tampak di Norwegia, dan beberapa negara tetangga lainnya, pada tanggal 9 Desember 2009, pernah menimbulkan spekulasi penampakan benda terbang asing atau BETA.
Penampakkan Cahaya Birus Misterius Ini Bukanlah Penampakkan BETA
Cahaya tersebut tampak antara jam 7 hingga jam 9 pagi waktu setempat. Namun misteri cahaya biru tersebut akhirnya mendapat penjelasannya. Penampakan tersebut merupakan bagian dari percobaan rudal Rusia. Percobaan peluncuran rudal tersebut bertempat di Laut Putih.
Lokasi Perobaan Rudal Di Laut Putih
Dengan demikian, semua spekulasi mengenai penampakkan terjawab sudah. 
 

5 film horor yang diangkat dari kisah nyata

blog-apa-aja.blogspot.com
Film merupakan salah satu dari sekian banyak media hiburan yang banyak disukai orang-orang di seluruh dunia. Salah satu genre film yang diminati adalah horor, banyak sutradara film horor yang terinspirasi membuat film dari cerita rakyat,dongeng masa lalu dan yang paling unik adalah film horor tersebut terilhami dari kisah nyata yang benar- benar terjadi, bahkan penjualan film tersebut terbilang sukses. Berikut uniknya.com merangkum 5 film horor yang berdasarkan kisah nyata:

1. The Amityville Horror
Sejauh ini, The mityville merupakan film horor terseram yang di ambil dari sebuah kisah nyata. Bermula dari seorang pemuda yang rentan terhadap penyalah gunaan narkoba Ronald deFeo jr (alias "Buth") yang membantai seluruh anggota keluarganya pada suatu malam 14 November 1974 dengan mengunakan senjata api, disaat anggota keluarganya tertidur, pertama ia menembaki ayah dan ibunya yang sedang tidur di kamar mereka, diteruskan dengan membunuh saudaranya yang lebih muda. Menurut polisi, deFeo membunuh seluruh anggota keluarganya untuk mendapatkan sejumlah uang, tetapi banyak isu-isu yang berdar bahwa Defeo melakukan pembunuhan keji itu dikarenakan dia mendengar bisikan-bisikan gaib dari arwah yang ada di rumah tersebut.

Beberapa tahun kejadian setelah kejadian tersebut rumah yang menjadi peristiwa pembantaian keluarga itu didiami oleh keluarga Lutz. Mereka menemukan sebuah ruangan rahasia yang diyakini menyimpan sebuah misteri dari kejadian pembunuhan keluarga DeFeo dan tak lama setelah itu keluarga Fatz melarikan diri dari rumah tersebut tanpa alasan yang tak jelas. 

blog-apa-aja.blogspot.com

2. The Exorcism Of Emily Rose
The Exorcism Of Emily Rose merupakan salah satu film horor yang terbilang sangat sukses dari sisi penjualannya. Film ini terpengaruh dari kisah seorang gadis remaja Annelise Michel, yang sebelumnya adalah gadis remaja biasa. Kejadian aneh dimulai ketika usianya 17 tahun pada 1968 ia kejang-kejang dan mengalami serangan epilepsi pertamanya pada 1969, pada saat itulah Annelise mulai berhalusinasi tentang setan ketika ia sedang berdoa. Pada tahun 1975, dia ditetapkan menderita depresi dan hingga sering sekali melukai dirinya sendiri sampai beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri. Seseorang yang pertama mendiagnosis bahwa Annelisse mengalami kerasukan adalah seorang perempuan tua yang menemaninya saat ia berziarah. Dia melihat Anneliese berjalan menghindar melewati gambar tertentu dari Yesus, dan ketika ia menolak untuk minum air yang berasal dari mata air suci. Kemudian seorang pengusir setan dari kota terdekat memeriksa Anneliese dan menyimpulkan bahwa ia dirasuki. Setelah pengobatan medis yang selalu gagal, akhirnya ritual eksorsisme dipilih yang dilakukan oleh seorang Uskup. Pada saat itu Annelise mulai melukai dirinya sendiri dan menolak untuk makan. Anneliese melakukan sejumlah tindakan yang sangat aneh. Ia menjilat urinnya sendiri dari lantai. Dia memakan lalat, laba-laba, dan batubara. Dia menggigit kepala burung mati. Annelise pernah merangkak di bawah meja dan menggonggong seperti anjing selama dua hari. Ia sering mendengar teriakan melalui dinding selama berjam-jam. Merobek pakaian dan kencing di lantai. hingga mengakibatkan tubuh dan wajahnya terlihat mengerikan, orang di sekitarnya hampir tidak mengenalinya. Annelise meninggal pada tahun 1 juni 1976 yang diakibatkan karena dehidrasi dan malnutrisi, dan hampir selama satu tahun menderita semi kelaparan ketika ritual exorcism dilakukan.

blog-apa-aja.blogspot.com

3. The Entitiy
Film ini mengambil cerita dari seorang ibu rumah tangga bernama Dorris Bither yang tinggal bersama putra remaja dan kedua putrinya. Ia sering sekali mengalami kejadian seperti halusinasi dan gangguan fisik. Brian Harris, putra remaja Bither mengatakan sering mendengar ibunya ditampar, dipukuli hingga dilempar didalam kamar, ia juga pernah melihat luka memar pada paha ibunya, yang menurut Bither karena malam sebelumnya ia diperkosa oleh setan.

Film ini terinpirasi oleh seorang ibu, Carmen Reed, yang diwawancarai CNN tentang cerita seram yang dialaminya. Bermula pada 1980 saat Reed beserta keluarganya menempati sebuah rumah kolonial lama di Southington, Connecticut, agar dekat dengan rumah sakit dimana dia dan anak 13 tahunnya itu menerima pengobatan kanker. Segera setelah itu, dua keponakannya bergabung dengan mereka di rumah yang mereka tau pernah menjadi rumah duka. Tidak lama sebelum anaknya yang mulai bercerita tentang suara-suara yang didengarnya, termasuk salah satu "pria jangkung, kurus dengan panjang rambut hitam pekat" yang sering dilihatnya setiap malam.

Pernah ia juga membawa anaknya ke psikiater dan mendapati anaknya semakin gelap dan gelap pada setiap harinya. Hingga akhirnya dia membawa anaknya ke rumah sakit jiwa

blog-apa-aja.blogspot.com

4. An American Hunting
Ini adalah film horor modern yang mengambil cerita dari masa lampau. Bermula ketika Yohanes Bell mangambil paksa tanah milik Kate Batts, yang dikenal memiliki ilmu sihir. Dan setelah insiden itu, Bell dan putrinya sering mengalami kejadian supranatural, dan yang terparah ia melihat putrinya penuh luka dan putrinya mengaku telah diperkosa oleh mahluk tak berwujud. Pada tahun 1886, seorang sejarawan pernah menulis tentang penyihir batts ini yang sangat terkenal pada masa kepresidanan Andrwe Jackson. Disinyalir, keberadaan keluarga Bell memang ada.

blog-apa-aja.blogspot.com

5. Audrey Rose 1977
Ini adalah salah satu film horor berdasarkan cerita hantu didasarkan pada peristiwa yang diduga benar. Film menceritakan seorang gadis bernama Ivy dan keluarganya yang sedang diteror oleh seorang pria misterius yang percaya bahwa Ivy adalah reinkarnasi dari putrinya, Audrey Rose, yang meninggal dalam kecelakaan mobil yang berapi-api hanya beberapa menit sebelum Ivy lahir (setelah sebelumnya mendapatkan jawaban sama dari dua paranormal). Apa yang berikut adalah serangkaian kejadian aneh (beberapa sangat mirip dengan yang di 'The Exorcist'), termasuk Ivy mengalami mimpi buruk yang mengerikan dan membakar tangannya di jendela.

blog-apa-aja.blogspot.com

Rabu, 08 Februari 2012

Rumah Sejarah Kalijati

Rumah Sejarah", demikian nama museum yang sampai saat ini tetap eksis walaupun telah berusia setengah abad lebih. Rumah Sejarah itulah yang menjadi saksi bisu penyerahan kekuasaan Belanda yang telah menjajah Indonesia selama 350 tahun kepada Jepang, 8 Maret 1942. Lokasi Rumah Sejarah di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Suryadarma Kalijati Subang, Jawa Barat sekitar 133 kilometer arah timur ibu kota Jakarta, sekitar 2 jam perjalanan darat. Kondisi bangunannya tetap terjaga karena sejak kemerdekaan berada dalam Pangkalan Udara (PU) Militer bernama PU Kalijati (berganti menjadi Lanud Suryadarma sejak 7 September 2001).
Rumah Sejarah awalnya dibangun tahun 1917 untuk rumah dinas perwira Staf Sekolah Penerbang Hindia Belanda di PU Kalijati. Guna mengenangnya sebagai tempat bersejarah, pada 21 Juli 1986 atas inisiatif Komandan Lanud Kalijati saat itu, Letkol Pnb Ali BZE meresmikannya sebagai sebuah museum dengan nama "Rumah Sejarah". Dengan demikian, generasi penerus bangsa akan mengetahui tempat tersebut sebagai tempat penyerahan kekuasaan penjajahan Belanda kepada Jepang.

Sejak diresmikan, memori terhadap peristiwa bersejarah itu, khususnya dari para pelaku perjuangan kemerdekaan tanah air kembali terkenang. Hal ini terbukti dengan diperingatinya 60 tahun berakhirnya era penjajahan Belanda di Rumah Sejarah itu pada 9 Maret 2002 oleh Yayasan 19 September 1945 dan Yayasan Ermelo 96 sebagai paguyuban para pelaku perjuangan kemerdekaan. Acara tersebut dihadiri juga beberapa pejabat pemerintah dan pejabat teras Markas Besar TNI Angkatan Udara termasuk Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hanafi Asnan.

Walaupun berada di kompleks Lanud Suryadarma, pengawasan dan perawatan Rumah Sejarah berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Subang. Hal itu disebabkan Rumah Sejarah merupakan salah satu cagar budaya milik pemerintah yang berada di Kabupaten Subang.

Keadaan fisik bangunan Rumah Sejarah tidak beda dengan rumah yang sekarang masih berdiri di Kompleks Garuda, Lanud Suryadarma, yaitu terdiri dari ruang tamu dan ruang tengah, tiga kamar, dan ruangan belakang. Di ruang tamu terdapat lemari kaca (vitrin) yang memuat batu prasasti mini kotak ukuran 40 cm x 50 cm buatan tentara Jepang sebagai tanda peringatan menyerahnya Belanda kepada Jepang, di sampingnya terdapat sepasang pedang. Kemudian di tengahnya terdapat meja kursi kuno dan di kedua sudutnya ada lemari sudut kaca menyimpan benda koleksi mantan penghuni rumah.

Di ruang tengah sebagai bekas tempat perundingan terdapat meja persegi panjang dengan delapan kursi kuno beserta kain penutup bercorak kotak-kotak hitam putih. Di depan tiap kursi terdapat nama para pejabat Belanda dan Jepang saat melakukan perundingan. Pada sisi kanan kirinya terdapat dua bendera kedua bangsa dan di tembok menempel lukisan sebuah momen perundingan.

Di kamar pertama yang terletak di bangunan depan terdapat tiga papan memuat foto-foto sejarah. Pada papan pertama terpampang tulisan menyerahnya pemerintahan Belanda kepada Jepang dan dialog Panglima Imamura dengan Gubernur Jenderal Belanda serta Panglima Ter Porten. Terdapat pula foto bersama pejabat kedua negara setelah/sebelum perundingan dan foto bangunan lama di PU Kalijati. Pada sisi kanan terdapat lukisan menggambarkan tiga lokasi pendaratan pasukan Jepang ke Indonesia.

Pada kamar kedua terdapat rak buku-buku, album foto, dan radio kuno. Di sampingnya terdapat papan foto-foto sejarah mengenai kondisi Sekolah Penerbang Belanda dan mes para penerbang dan kru pesawat di PU Kalijati. Terdapat juga foto kondisi PU Kalijati, PU Husein Sastranegara Bandung, PU Semarang, dan PU Cililitan di Jakarta. Di samping itu, ada foto-foto pesawat tempur Jepang, aktivitas tentara Jepang, juga foto mantan beberapa serdadu Jepang yang tiap bulan September ke Lanud Suryadarma.Sersan Kinoshita meninggal saat pertempuran melawan Belanda di PU Kalijati. Saat ini, makamnya dijadikan monumen dengan nama "Monumen Sejarah Tentara Jepang", diresmikan pada 1986 setelah sebelumnya berupa makam biasa dan tahun 2003 atapnya mulai diberi cungkup. Kemudian tahun 2007 mulai dipagar sehingga monumen tersebut terkesan terawat karena berpagar dan bercungkup. Monumen itulah yang menjadi sarana berdoa mantan Tentara Jepang sebagai rekan Sersan Kinoshita ketika berkunjung ke Lanud Suryadarma, selain bernostalgia ke Rumah Sejarah dan Museum Amerta Dirgantara Mandala.

Pada kamar ketiga terdapat sebuah tempat tidur kuno dari besi, wastafel, dan papan foto-foto pesawat tempur Jepang. Terdapat pula papan yang bertuliskan proses penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang dalam bahasa Jepang dan Belanda. Kemudian di ruang belakang terdapat sebuah ruangan bekas kamar mandi dan dapur. Di beranda belakang rumah terhampar halaman luas, dari pintu belakang terdapat jalan berlantai dan beratap sirap menuju ke bangunan pada sisi kiri halaman. Bangunan itu berupa sebuah garasi, sebuah ruangan (untuk kantor staf Rumah Sejarah), dapur, dan kamar mandi.

Sampai saat ini, Museum Rumah Sejarah masih menjadi salah satu tujuan kunjungan siswa-siswa sekolah untuk study tour dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas bahkan mahasiswa yang berada di wilayah Kabupaten Subang, Purwakarta, dan Jawa Barat. Pengunjung biasanya melihat juga helikopter di Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma serta Museum Pesawat Amerta Dirgantara sebagai sebuah museum kedirgantaraan sekaligus markas Pusat Pendidikan Terbang Layang (Pusdik Terla) Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) di mana terdapat Pesawat Gelatik dan Glider untuk kegiatan olah raga terbang layang nasional.

Pendudukan Jepang

Awal mulanya, ketika Vice Admiral Takashi dari Jepang beserta bala tentaranya mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa 1 maret 1942. Mereka memilih tiga tempat pendaratan, yaitu di Merak, Banten, dipimpin Letnan Jenderal Hithoshi Imamura. Kedua, di Pantai Eretan Wetan, pantai utara Jawa Barat, dipimpin Kolonel Shoji yang disertai oleh tentara udara dipersiapkan untuk menyerang PU Kalijati. Ketiga, di daerah Pantai Kranggan, Jawa Tengah, dipimpin Brigade Sakaguchi.

Kolonel Shoji beserta 3.000 anggota pasukannya yang menggunakan sepeda dan kereta tempur bergerak menuju PU Kalijati. Kedatangannya yang tiba-tiba membuat penduduk dan tentara Belanda terkejut luar biasa sehingga Belanda tidak dapat melakukan perlawanan terhadap serangan tentara Jepang yang diperkuat serangan pesawat udaranya. Tentara Belanda mundur ke arah Kota Bandung, akhirnya PU Kalijati dapat diduduki Jepang dengan mudah.

Peristiwa tersebut merupakan pukulan berat bagi Belanda sehingga mereka mencoba merebutnya melalui serangan dari Purwakarta dan Subang. Namun, pasukan Jepang terlalu kuat, akibatnya moral tentara Belanda (KNIL) turun. Selanjutnya, Kolonel Shoji bermarkas di Pusat Perkebunan Pamanukan, Ciasem. Dari tempat itu mereka mengejar pasukan Belanda yang bermarkas di daerah Ciater dan Lembang. Di daerah tersebut pada 6 Maret 1942 terjadi pertempuran besar yang mengakibatkan korban banyak di kedua belah pihak. Namun, pada akhirnya Jepang dapat melumpuhkan Belanda.

Jenderal Ter Poorten sebagai Panglima Belanda menghadapi dilema berat mengetahui kondisi pasukannya di lapangan. Dengan alasan tidak ingin malu di kancah internasional, Panglima Jenderal Ter Poorten dengan persetujuan Mr. A.W.L. Tjarda van Starkenborgh sebagai Gubernur Jenderal Belanda mengutus Jenderal Pesman, Panglima Bandung pada 7 Maret 1942 guna berunding dengan Kolonel Shoji mengenai penghentian tembak-menembak dan perhitungan pasukan yang ada di bawah Jenderal Pesman saja tidak untuk pasukan yang ada di Jawa. Tawaran penghentian tembak-menembak diterima. Kemudian Kolonel Shoji melaporkan perundingan itu kepada Jenderal Imamura di Batavia. Jenderal Imamura menginginkan perhitungan pasukan Belanda tidak hanya yang di Bandung tapi harus meliputi seluruh pasukan Hindia Belanda di Jawa. Keinginan tersebut disampaikan pada Kolonel Shoji untuk diteruskan pada Belanda. Dengan berat hati Belanda akhirnya menyetujui syarat tersebut dan akan diadakan perundingan kedua pemimpin tertinggi yang direncanakan di daerah Jalancagak.

Penyerahan Belanda

Pada 8 Maret 1942, perundingan dilaksanakan tapi tidak di Jalancagak, namun di PU Kalijati dengan pertimbangan dari Jepang yaitu PU Kalijati merupakan PU yang kuat di mana terdapat armada udara tempurnya. Apabila perundingan gagal, Jenderal Imamura akan langsung memimpin perang. Syarat tersebut telah memperkuat Jepang dan melemahkan Belanda. Akhirnya, kedua pejabat tinggi Belanda yaitu Gubernur Jenderal Belanda Mr. A.W.L. Tjarda van Starkenborgh dan Panglima Ter Poorten menerima undangan Jenderal Imamura untuk berunding di PU Kalijati.

Dalam perundingan tersebut Jenderal Imamura minta agar Panglima Ter Poorten menyerah tanpa syarat dan menyerahkan seluruh Tentara Hindia Belanda. Kalau tidak dipenuhi maka Ter poorten boleh kembali ke Bandung, namun pertempuran akan dilanjutkan kembali. Jepang mengancam akan menghujani Bandung dengan bom dari udara. Sesudah diberi waktu 10 menit, Ter Poorten akhirnya tidak berkutik, ia akhirnya menandatangani penyerahan kekuasaan dan kekuatan Hindia Belanda tanpa syarat.

Keesokan harinya, Jenderal Ter Poorten melalui Radio Bandung memerintahkan penghentian tembak-menembak kepada seluruh pasukannya serta memerintahkan para komandan pasukan Belanda untuk menyerah tanpa syarat kepada satuan Jepang terdekat. Sejak itu, tamatlah penjajahan Belanda dan secara berangsur-angsur mereka angkat kaki dari bumi pertiwi.***

Oleh Kapten Sus. D. Agus Priyo, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Suryadarma d.a. Pentak Lanud Suryadarma, Kalijati.