Jumat, 30 Maret 2012

Bahasa Inggris yang banyak terpengaruh bahasa Arab


Sebenarnya banyak kata dalam bahasa Inggris yang menyerap bahasa Arab. Kita lihat beberapa diantaranya:

Admiral 
    أمير amīr, commander. Amīr al-bihār = pemimpin di laut. Kata ini diadaptasi oleh orang Prancis menjadi "amiral". Lalu menyerap ke dalam bahasa Inggris dengan menambahkan konsonan "d" menjadi admiral.

alchemy, chemistry 
    الكيمياء al-kīmiyā, alchemy. Kata ini dipakai oleh bangsa-bangsa Eropa sekitar abad ke-16.

alcohol 
    الكحل al-kohl. Kata ini masuk ke dalam bahasa Latin di abad 13.
Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi


algebra 
    الجبر al-jabr. Istilah matematika yang dimuat dalam buku "al-kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa al-muqābala", atau terjemahannya "The Compendious Book on Calculation by Completing and Balancing". Buku yang ditulis oleh ahli matematika bangsa Arab al-Khwarizmi di abad ke-9.

algorithm, algorism  
    الخوارزمي al-khwārizmī. Sama seperti istilah "aljabar/algebra", juga populer berkat al-Khwarizmi (Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi). Kata ini menyerap ke dalam bahasa Latin menjadi "Algorismi".

arsenal 
    دار الصناعة dār aṣ-ṣināʿa. Ibn Khaldoun mengutip perintah dari Khalifah Abdalmelic untuk membangun di Tunis Dar Sina ʿ yaitu pembangunan segala sesuatu yang diperlukan untuk peralatan dan persenjataan. Kata ini menyebar ke Italia di abad 14 yang berarti gudang senjata.

 


candy
    قندي qandī. Bangsa Arab Persia menyebutnya qand yang berarti "tebu (gula)" . Kata ini akhirnya diterima oleh semua bangsa Eropa dan mengarah pada penggunaan untuk "permen/manisan/makanan manis"

coffee, café 
    قهوة qahwa, coffee. Bangsa Turki tidak mengenal huruf "W" sehingga diubah menggunakan huruf "V" dan penyebutan "coffee" pun diterima oleh bangsa Eropa. 

guitar 
    قيتارة qītāra. Meskipun banyak pendapat menyebut kata "guitar" berasal dari bangsa Spanyol "guitarra", namun kita tahu bangsa Arab pernah berkuasa di Spanyol, dan kata tersebut berarti "Arabic qitar".

jar 
    جرّة jarra. Pertama kali yang tercatat dipakai di Inggris di tahun 1418 dan 1421 yang memaksudkan tempat penyimpanan minyak zaitun. Pada perkembangannya, jarra atau jar (toples, ind.) menjadi tempat penyimpan segala jenis penganan.

lemon 
    ليمون līmūn, (1) lemon. Kata ini diperkenalkan bangsa Arab di abad pertengahan. Orang Yunani dan Romawi lebih memakai kata "citron", sehingga bangsa Arab yang membuat kata "lemon" populer dan diterima bangsa Eropa.

orange
    نارنج nāranj. Demikian juga dengan kata "orange". Walau pohon jeruk (orange) berasal dari India, namun bangsa Arab yang menyebarkannya ke wilayah Mediterania di abad ke-10.

sofa 
    صفّة soffa. Kata ini diadopsi oleh bangsa Turki dan kemudian masuk ke Eropa Barat sekitar abad 16.

Masih banyak lagi bahasa Arab yang menyerap ke dalam bahasa Inggris, diperkirakan lebih dari 200 kata.

kubus dan balok

BALOK
Unsur-unsur Balok
1. TITIK SUDUT :  
     
Titik sudut pada balok adalah titik temu / titik potong ketiga rusuk (titik pojok balok).
Pada balok ABCD.EFGH terdapat 8 buah titik sudut yaitu :

2. RUSUK BALOK :
Rusuk balok merupakan garis potong antara sisi-sisi balok.
Penulisan / penamannya rusuk menggunakan notasi dua huruf kapital.
Pada balok ABCD.EFGH terdapat 12 rusuk yang sama panjang yaitu :
Rusuk Alas : AB, BC, CD, AD
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Atas :  EF, FG, GH, EH

   
3. BIDANG / SISI BALOK
                
    Balok dibatasi oleh 6 buah bidang / sisi berbentuk persegipanjang, sisi-sisi yang berhadapan     sejajar dan kongruen.
    Penyebutan / penamaan sisi balok dengan menggunakan notasi empat huruf kapital secara siklis     atau melingkar.
    Bidang / sisi balok adalah :
  1. Sisi alas         = ABCD
  2. Sisi atas        = EFGH
  3. Sisi depan     = ABFE
  4. Sisi belakang = CDHG
  5. Sisi kiri         = ADHE
  6. Sisi kanan     = BCGF
    Sisi ABCD = EFGH , sisi ABFE = CDHG , sisi ADHE = BCGF

4. DIAGONAL SISI / BIDANG
    Diagonal sisi / bidang suatu balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut     berhadapan pada sebuah sisi. Terdapat 12 buah diagonal sisi balok.
     
    Panjang diagonal sisi AC = BD = EG = HF
    Panjang diagonal sisi AF = BE = CH = DG
    Panjang diagonal sisi AH = DE = BG = CF

5. DIAGONAL
Diagonal ruang sebuah balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudutberhadapan dalam balok.
Diagonal ruang balok saling berpotongan di tengah-tengah dan membagi dua diagonal ruang sama panjang.
    Panjang diagonal ruang AG = BH = CE = AF
    Terdapat 4 buah diagonal ruang pada sebuah kubus dengan panjang sama.

6. BIDANG DIAGONAL
    Bidang diagonal balok adalah bidang yang melalui dua buah rusuk yang berhadapan.
    Bidang diagonal balok membagi balok menjadi dua bagian yang sama besar.
    Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu : ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE
    Bidang diagonal ACGE = BDHF, ABGH = CDEF, ADGF, BCHE
         

Senin, 05 Maret 2012

Adab makan dan minum

Seorang muslim ketika makan dan minum bertujuan untuk memelihara kesehatan badannya agar bisa melak-sanakan ibadah kepada Allah Ta’ala. Dengan ibadah tersebut dia akan mendapatkan kemuliaan dan kesenangan di akhirat. Karenanya seorang muslim tidak seharusnya makan dan minum semata karena hawa nafsu.
Orang muslim menghadapi hidangan dengan rasa syukur dan taqwa, lalu makan dan minum sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , yaitu sebagai berikut:

A. Adab sebelum makan
* Makan dan minum dari yang halal dan baik, menghindarkan dari yang haram dan meragukan. Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah olehmu dari (sesuatu) yang baik yang Kami anugerahkan padamu.” (Al-Baqarah: 172).
* Makan dan minum dengan niat untuk menguatkan diri dalam beribadah kepada Allah, agar mendapatkan pahala atas apa yang dimakan dan diminumnya. Karena, sesuatu yang mubah apabila diniati baik maka akan menjadi sebuah ketaatan yang menghasilkan pahala bagi seorang muslim.
* Mencuci tangan sebelum makan apabila ada kotoran di tangannya atau masih belum yakin dengan kebesihan tangannya.
* Meletakkan makanan di atas sufrah (alas) tempat makanan dan ditelakkan di atas lantai atau tanah, tidak di atas meja makan. Ini lebih mendekatkan kepada sikap merendahkan hati (tawadhu’) di dalam menerima nikmat Allah, sebagaimana Anas radhiallahu anhu menjelaskan: “Rasulullah shallallahu alaihi wasalam tidak makan di atas meja dan tidak pula di mangkok.” (HR. Al-Bukhari).
* Duduk dengan sopan, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam yang artinya: “Aku tidak makan dengan bertelekan/bersandar, sesungguhnya aku seorang hamba, aku makan sebagaimana seorang hamba makan dan aku duduk sebagaimana seorang hamba duduk.” (HR. Al-Bukhari).
* Meridhai makanan yang ada, tidak mencaci dan mencela makanan. Apabila menyukainya dimakan, dan apabila tidak ditinggalkan. Abu Hurairah radhiallahu anhu menjelaskan: “Rasulullah shallallahu alaihi wasalam tidak pernah mencela makanan, apabila beliau menyukainya ingin beliau memakannya, jika tidak suka , beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
* Makan bersama-sama, dengan tamu atau dengan isteri dan anaknya, atau dengan pembantunya. Dalam sebuah riwayat: “Berkumpullah kamu sekalian dalam makananmu, niscaya diberkahi kamu sekalian di dalamnya.” (Abu Daud dan At-Tirmidzi, dengan sa-nad hasan karena banyak syahid-nya.)
B. Adab di saat bersantap
* Memulai makan atau minum dengan mengucapkan basmalah, sesuai sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam yang artinya : “Apabila salah satu di antara kamu akan makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala. Apabila ia lupa menyebut nama Allah Ta’ala (di permulaannya), maka sebutlah nama Allah dengan meng-ucapkan, ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu’.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih).
* Mengakhiri makan dengan mengucapkan alhamdulillah, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasalam mengajarkannya: “Barangsiapa yang selesai makan mengucapkan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ

‘Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) yang telah memberi makan kepadaku, dan telah memberiku rizki dengan tanpa adanya kemampuan dan kekuatan dariku’, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih).
Atau membaca doa-doa lain yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dalam sunnah-sunnahnya yang shahih.
* Makan dengan tiga jari tangan kanannya, mengecilkan suapan, dan memakan yang paling dekat dengannya, tidak dari tengah piring, sebagaimnana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam kepada Amr bin Salamah yang artinya :
“Hai bocah, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang di dekatmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain Rasulllah shallallahu alaihi wasalam bersabda yang artinya : “Berkah itu turun di tengah makanan, maka makanlah kamu sekalian dari pinggirnya dan janganlah kalian makan dari tengahnya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih).
Termasuk sunnah Rasul shallallahu alaihi wasalam , yaitu makan dengan jari, bila memungkinkan makanan itu dimakan dengan tiga jari, apabila tidak mungkin karena termasuk makanan yang berair boleh dimakan dengan mamakai sendok.
* Apabila makanan yang ia makan terjatuh, sebaiknya diambil dan dibersihkan dari kotoran, lalu dimakan setelah bersih. Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda yang artinya : “Apabila sepotong makananmu jatuh, maka ambillah dan bersihkanlah apabila ada bagian yang kotor, kemudian makanlah (setelah bersih), jangan membiarkan makanan itu diambil oleh syaitan.” (HR. Muslim).
* Mengunyah dengan baik dan menjilat jari tangannya dari bekas makanan. Telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , dari Ka’ab radhiallahu anhu , ia berkata: “Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasalam makan dengan menggunakan tiga jari dan tatkala selesai beliau menjilat ketiga jarinya itu.”(HR. Muslim).
* Menghindari makan terlalu kenyang, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam yang artinya : “Tidaklah anak Adam memenuhi suatu bejana yang lebih buruk daripada memenuhi perutnya. Cukuplah bagi anak Adam dengan beberapa suap untuk menopang punggungnya. Apabila tidak bisa, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas.” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, hasan shahih).
* Tidak meniup/bernafas di dalam makanan yang panas, tidak memakannya kecuali makanan itu telah dingin, dan tidak bernafas di dalam tempat minum, namun bernafas di luarnya tiga kali. Anas menjelaskan, “bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bernafas tiga kali di saat beliau minum”. Dalam riwayat lain dijelaskan, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma , ia berkata: “Bahwasanya Rasulullah melarang bernafas di dalam tempat minum atau meniup di dalamnya.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Bukhari dengan lafazh lain).
* Tidak minum dengan sekaligus habis. Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma , Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda yang artinya : “Kalian jangan minum (segelas dihabiskan) sekaligus seperti unta, tetapi minumlah dua atau tiga kali, dan sebelumnya hendaklah membaca basmalah, kemudian sesudahnya membaca alhamdulillah.” (HR. At-Tirmidzi dan ia katakan, hasan shahih).
* Tidak minum langsung dari mulut teko/poci (makruh hukumnya). Dari Abu Hurairah radiallahuanhu, ia berkata: “Rasulullah melarang seseorang minum dari mulut tempat minuman atau teko.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Itulah di antara adab-adab makan dan minum yang bisa kita laksanakan sebagai wujud dari kecintaan kita kepada sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam .